JAKARTA, Beritabenua.com- Dalam sebuah sidang yang berlangsung di Gedung KPU RI, Jakarta, Rabu (3/7/2024), Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) memutuskan untuk menghentikan Hasyim Asy'ari dari jabatannya sebagai Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
Keputusan ini diambil setelah Hasyim dinyatakan bersalah dalam kasus dugaan pelecehan seksual terhadap seorang anggota Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) di wilayah Eropa.
Hasyim Asy'ari, yang telah menjabat sebagai Ketua KPU sejak 2022, dituduh melakukan tindakan asusila terhadap korban yang berinisial CAT. Korban mengalami gangguan kesehatan fisik setelah kejadian tersebut.
Dalam putusannya, DKPP juga meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melaksanakan putusan DKPP paling lambat tujuh hari sejak putusan dibacakan.
Hasyim sendiri mengucapkan terima kasih atas putusan sanksi yang dijatuhkan DKPP, yang membuatnya terbebas dari beban berat sebagai anggota KPU. Ia mengatakan bahwa putusan tersebut membuatnya dapat fokus pada kesejahteraan diri dan keluarganya.
“Pada kesempatan ini saya sampaikan Alhamdulillah dan saya mengucapkan terimakasih kepada DKPP yang telah memudahkan saya dari tugas-tugas berat dari anggota KPU yang menyelenggarakan pemilu,” kata Hasyim dalam jump apers di kantor KPU, dihimpun dari Kompas.com (4/7).
Kasus ini menimbulkan kontroversi dan menandai putusan yang keras terhadap pejabat publik yang terbukti melakukan tindakan asusila. Berbagai janji yang diberikan Hasyim, seperti iming-iming apartemen dan uang, juga terbongkar dalam proses penyelidikan ini.
