Untuk Sensus Ekonomi 2026, BPS Butuh Rp6 Triliun

BeritaBenua.com —
Tit
Titik PuspitaPenulis
PLT Kepala BPS, Amalia A Widyasanti @katadata

JAKARTA, Beritabenua.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa mereka membutuhkan total Rp6 triliun untuk melaksanakan Sensus Ekonomi 2026.

Sensus Ekonomi ini akan dilaksanakan pada tahun 2026 mendatang dan merupakan kegiatan penting untuk menyediakan data statistik yang akurat dan terkini tentang kondisi ekonomi Indonesia.

Menurut Amalia Adininggar Widyasanti selaku Plt. Kepala Pusat Badan Statistik (BPS) menjelaskan bahwa pihaknya membutuhkan dana sebesar 6 triliun untuk menyelesaikan untuk tahap persiapan, implementasi dan pengolahan dan lanjutan.

“Pada 2026 itu pelaksanaan sensus ekonominya. Setelah itu pasti ada (proses) lanjutan dan pengolahan data. Tadi kami mendapatkan info itu sampai dengan 2028 butuh sekitar Rp6 triliun total,” kata Amalia Adininggar Widyasanti di Jakarta, Kamis dihimpun dari Antara.

Ia menjelaskan tentang karena program itu pihaknya mengajukan anggran tambahan sebesar Rp 2,24 triliun untuk tahun anggran 2025, di luar usulan pagu indikatif sebesar Rp. 4,609 triliun, kepada komisi XI DPR RI.

“kebutuhan untuk persiapan Sensus Ekonomi 2026 saja itu hamper mencapai Rp 1 triliun.” Tambahnya.

Menurut dia, karena Sensus Ekonomi 10 tahunan tersebut akan dilaksanakan pada 2026 maka pihaknya perlu melakukan berbagai persiapan sejak 2025, karena menginat metode yang digunakan pendataan lengkap atas setiap unit usaha secara nasional bukan metode sampling.

Amalia mengatakan sealin persiapan untuk Sensus Ekonomi 2026, tingginya biaya yang dibutuhkan di tahun depan juga pihaknya melakukan berbagai survey spesifik pada 2025 yang sudah terjadwal.

Ia menyampaikan bahwa berbagai survei yang dilakukan diantaranya Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS), Survey Komuter, Economy-Wide Survey (EWS), Metropolitan Statistical Area (MSA), Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan (SPTK), Struktur Ongkos Usaha Tanaman Hortikultura (SOUH), serta Survei Hortikultura Potensi Tahun (SHOPI).

“ini kira-kira untuk program inisiatif baru BPS untuk 2025 yang tidak pernah kita lakukan pada setiap tahunnya. Jadi ini memang betul-betul sepesifik yang harus kami lakukan di 2025.” Jelasnya.

    Tim Editor

    Beritabenua
    BeritabenuaEditor

    Berita Terkait

    Cover
    Nasional

    Miris! Finalis Putri Nelayan di Sukabumi Diduga Dilecehkan Oknum Panitia

    Titik Puspita 5 bulan lalu

    Baca
    Cover
    Nasional

    Mantan Gubernur Maluku Utara Diduga Suap dan Sering Ngamar Bareng Wanita

    Titik Puspita 5 bulan lalu

    Baca
    Cover
    Nasional

    Helikopter Wisata Jatuh di Pantai Suluban Bali, Nasib Penumpang?

    Titik Puspita 5 bulan lalu

    Baca
    Cover
    Nasional

    Oknum Polisi di Bangka Belitung Diduga Cabuli Siswi SMP Saat Melapor

    Titik Puspita 5 bulan lalu

    Baca
    Cover
    Nasional

    Disebut Berafiliasi dengan Israel, PWNU Jakarta Pecat 4 Pengurus

    Titik Puspita 5 bulan lalu

    Baca

    Baru