MAMUJU, Beritabenua- Ratusan Massa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Mamuju gelar aksi Unjuk Rasa (Unras) di Kantor Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Barat Jl. Aiptu Nurman No. 1, Kalubibing, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar). Rabu, (08/1/25).
Aksi tersebut dilakukan buntut kasus pengeroyokan terhadap sejumlah aktivis salah satunya kader PMII Cabang Mamuju, Defri, pada (1/1/24) malam lalu.
Dari kejadian tersebut, PC PMII Mamuju kemudian membuat laporan polisi terhadap kasus tersebut untuk menuntut keadilan. Namun melihat respon kepolisian atas kasus tersebut dinilai sangat janggal dan terkesan tertutup.
"Ini adalah respon kekecewaan terhadap rilisan berita yang di mana bapak-bapak sekalian ketahui Dirkrimum Polda Sulawesi Barat mengeluarkan pernyataan bahwa kasus pengeroyokan kader PMII itu kemudian kurang bukti ini tentu merupakan pernyataan yang sangat melukai hati dari korban. Bukan hanya itu, tapi juga melukai hati keluarga besar PMII Cabang Mamuju" tegas Refli Sakti Sanjaya selaku ketua PMII Cabang Mamuju dalam orasinya.
Olehnya itu, lanjut dia katakan, pihaknya tentu memberikan catatan buruk kepada Dirkrimum Polda Sulawesi Barat.
“Bahkan kami mendorong Kapolda Sulawesi Barat kalau bisa Dirkrimum Polda Sulbar dicopot dari jabatannya” jelas Refli.
Menurutnya, aksi ini terjadi lantaran pernyataan Dirkrimum Polda Sulawesi Barat yang dinilai tidak memuaskan.
"Saya rasa Polri harus direformasi secara total, direformasi secara kultural, bagaimana tes-tes psikologi perlu diperketat, bagaimana seluruh aparat-aparat yang ada di Sulawesi Barat itu juga bisa dilakukan pendidikan moral yang sangat ketat" lengkapnya.
Beberapa tuntutan yang mereka suarakan, antara lain, pecat dan penjarakan Oknum Polisi yang melakukan pengeroyokan kepada kader PMII.