JAKARTA, Beritabenua.com - Rupiah mengalami pelemahan tipis terhadap dolar AS di akhir perdagangan pagi hari ini, Senin (10/6/2024).
Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 03:43 WIB, rupiah diperdagangkan di level Rp 16.275 per dolar AS.
Angka ini menunjukkan pelemahan 0,53% dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan kemarin di Rp 16.190 per dolar AS.
Pergerakan rupiah hari ini sebanding dengan tren di Asia, di mana mayoritas mata uang Asia juga mengalami penurunan dolar AS.
Dolar AS sendiri mengalami sedikit penguatan di pasar global karena investor masih mengkhawatirkan potensi resesi di beberapa negara.
Sejumlah media menyebutkan, pelemahan rupiah hari ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti Dolar AS menguat terhadap beberapa mata uang utama dunia, termasuk euro dan yen Jepang.
Barang-barang impor menjadi lebih mahal karena dibeli dengan dolar AS yang harganya naik. Hal ini juga dianggap dapat menyebabkan inflasi dan menurunkan daya beli masyarakat, terutama bagi mereka yang berpenghasilan rendah.
Akibatnya, nilai utang luar negeri yang terdenominasi dalam dolar AS akan meningkat jika dikonversi ke rupiah. Ini dapat menambah beban keuangan pemerintah dan perusahaan swasta.