Aktivis Lingkungan Cilik Asal Gresik Ini Desak Kanada untuk Berhenti Mengirim Sampah Plastik ke Indonesia

BeritaBenua.com —
Tim
Tim LapanganPenulis
foto: liputan6

JAKARTA, Beritabenua.com- Aeshnina Azzahra Aqilani, rekan Kapten Riverin (River Warrior Indonesia), ikut serta dalam aksi mengakhiri “era plastik” di Ottawa Kanada. (21/4) lalu.

Dalam ajang tersebut, ada ratusan aktivis lingkungan hidup di seluruh dunia hadir untuk menyuarakan kegelisahan mereka selama bertahun-tahun mengenai polusi plastik yang mendatangkan malapetaka pada masyarakat dan lingkungan global.

Sebagaimana dampak buruk polusi plastik yang dipicu oleh kepentingan perusahaan bahan bakar fosil atas permainan kelas elit.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim, Steven Guilbeault langsung bertemu dengan para peserta dan Aeshnina yang akrab disapa Nina. Mereka menyempatkan berdialog.

“Pada tahun 2020, saya mengirimkan surat protes meminta Kanada untuk berhenti mengirimkan sampah plastik ke Indonesia kepada PM Kanada (Justin Trudeau), namun hingga saat ini surat saya belum dibalas,” kata Nina kepada Steven Guilbeault, pada 21 April 2024, lalu sebagaimana dilansir laman Tempo.co. Senin (29/4).

Lebih lanjut Nina mengungkapkan hingga saat ini masih banyak sampah plastik asal Kanada yang dijadikan bahan bakar.

Sehingga Nina berharap pemerintah Kanada berhenti mengirimkan sampah plastik ke negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia.

“Tolong jawab surat saya dan tolong hentikan ekspor sampah plastik ke Indonesia dan negara berkembang lainnya,” kata Nina.

Siswa Kelas 11 SMAMIO Gresik ini mengungkapkan keprihatinannya terhadap dampak pencemaran dari daur ulang sampah plastik asal Kanada yang dilakukan oleh pabrik daur ulang kertas dan plastik di lokasinya.

“Mendaur ulang sampah plastik bukanlah solusi karena kami menemukan industri daur ulang membuang limbah cairnya mencemari sungai yang menjadi bahan baku air minum kita, mikroplastik di air sungai juga mencemari rantai makanan kita,” kata Nina.

Erat kaitannya dengan hal tersebut. Melalui Perdana Menteri Lingkungan Hidup Kanada, Pemerintah Kanada mengakui masih adanya ekspor sampah plastik ilegal ke Indonesia.

Steven pun mengucapkan terima kasih atas upaya yang dilakukan Nina dalam memerangi sampah plastik.

Jauh hari sebelumnya, pada tahun 2019, Nina juga menulis surat kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk memprotes tindakan Amerika yang membuang sampah ke Indonesia.

“Saya menuntut Amerika berhenti membuang sampahnya ke Indonesia, mereka harus mendaur ulang sampahnya sendiri dan menyerukan ‘ambil kembali sampahmu’,” kata Aeshnina.

Nina merupakan anak ketiga dari pasangan Prigi Arisandi dan Daru Setyorini, ia lahir pada tahun 2007.

Kedua orang tua Nina merupakan merupakan aktivis lingkungan dari Ecoton, sebuah organisasi konservasi lingkungan yang concern terhadap pemulihan sungai yang tercemar di Gresik dan Surabaya.

    Tim Editor

    Beritabenua
    BeritabenuaEditor

    Berita Terkait

    Cover
    Global

    Polisi AS Gunakan Semprotan Merica Bubarkan Demonstran

    Titik Puspita 5 bulan lalu

    Baca
    Cover
    Global

    Pemilihan Presiden AS, Harris Ungguli Trump

    Titik Puspita 5 bulan lalu

    Baca
    Cover
    Global

    Sejarah! Joe Biden Mundur dari Pencalonan Presiden AS 2024

    Titik Puspita 5 bulan lalu

    Baca
    Cover
    Global

    Israel Serukan Perintah Evakuasi di Gaza Selatan, 16 Warga Palestina Tewas

    Titik Puspita 5 bulan lalu

    Baca
    Cover
    Global

    Ketegangan Meningkat di Bangladesh, Jam Malam Diterapkan

    Titik Puspita 5 bulan lalu

    Baca

    Baru