Bukti 32.000 Tahun Lalu Nenek Moyang Kita Sudah Mengenal Pakaian

BeritaBenua.com —
Tim
Tim LapanganPenulis
Ilustrasi/David Mark from Pixabay

JAKARTA, Beritabenua.com-- Segala sesuatu di dunia ini menyimpan sejarah yang penuh tanda tanya dan misteri. Seperti asal usul masnuisa, dan tingkat evosinya. Diketahui, ketika manusia purba berevolusi dari nenek moyang yang mirip kera, sejumlah kelompok meyakini mereka turun dari pohon, mulai berjalan tegak, dan kehilangan bulu. Namun tanpa bulu, nenek moyang manusia akan terpapar cuaca buruk tersebut. Mereka tentu membutuhkan pakaian sebagai perlindungan.

Para ilmuan terus berusaha memecahkan pertanyaan terkait awal mula manusia mengenal pakaian.

“Kami mencoba memahami perubahan apa yang terjadi dalam sejarah evolusi kutu yang mungkin berkorelasi dengan hilangnya bulu tubuh pada manusia, dan kemudian penggunaan pakaian pada manusia,” kata David Reed, ahli biologi di Universitas Florida, kepada Live Science, sebagaimana dilansir laman resminya, Minggu (10/3/24).

Menurutnya, dengan melihat kapan kutu rambut terpisah dari kutu pakaian, Reed dan timnya memperkirakan bahwa secara anatomi manusia modern mulai rutin mengenakan pakaian sederhana sekitar 170.000 tahun yang lalu, pada zaman es kedua hingga terakhir.

Walau bagi mereka, bukti bahwa kelompok yang mencakup manusia modern dan kerabat dekat manusia yang telah punah mengenakan pakaian jauh lebih awal dari itu.

Selanjutnya mereka menyebut, tanda pada tulang beruang yang ditemukan di berbagai situs, salah satunya di Jerman menunjukkan bahwa hominin, kemungkinan Homo heidelbergensis, mengenakan kulit beruang agar tetap hangat sekitar 300.000 tahun yang lalu, menurut penelitian yang diterbitkan olehIvo Verheijen, kandidat doktor di Universitas Tübingen di Jerman, dan rekan-rekannya pada bulan April 2023 lalu.

“Jika Anda ingin melepas kulit binatang, bekas luka yang paling banyak Anda tinggalkan adalah di tulang rusuk, di tengkorak, dan di tangan dan kaki. Dan itulah yang kami temukan di Schöningen,” kata Verheijen kepada Live Science.

Para peneliti membandingkan dengan situs lain dari periode yang kurang lebih sama, dan situs tersebut juga memiliki bekas luka di tangan, kaki, dan tengkorak.

“Jadi sepertinya ada pola pada periode ini di mana orang-orang mengeksploitasi beruang untuk dijadikan habitat mereka” jelasnya.

Bukti menguliti belum tentu merupakan bukti adanya pakaian, kata dia, namun karena suhu rata-rata lebih dingin sekitar 3,6 derajat Fahrenheit (2 derajat Celcius) pada saat itu, orang cenderung menggunakan kulit ini untuk menghangatkan diri.

Sejumlah informasi juga menyebutkan, antara 32.000 dan 12.000 tahun yang lalu hingga akhir zaman es, masyarakat Aborigin di Tasmania hidup di gua, mungkin untuk berlindung dari hawa dingin. Namun catatan arkeologi juga menunjukkan bukti bahwa mereka membuat pakaian, termasuk alat pengikis kulit yang digunakan untuk mengikis kulit binatang dan penusuk tulang yang digunakan untuk membuat lubang untuk menjahit.

    Tim Editor

    Beritabenua
    BeritabenuaEditor

    Berita Terkait

    Cover
    Global

    Polisi AS Gunakan Semprotan Merica Bubarkan Demonstran

    Titik Puspita 5 bulan lalu

    Baca
    Cover
    Global

    Pemilihan Presiden AS, Harris Ungguli Trump

    Titik Puspita 5 bulan lalu

    Baca
    Cover
    Global

    Sejarah! Joe Biden Mundur dari Pencalonan Presiden AS 2024

    Titik Puspita 5 bulan lalu

    Baca
    Cover
    Global

    Israel Serukan Perintah Evakuasi di Gaza Selatan, 16 Warga Palestina Tewas

    Titik Puspita 5 bulan lalu

    Baca
    Cover
    Global

    Ketegangan Meningkat di Bangladesh, Jam Malam Diterapkan

    Titik Puspita 5 bulan lalu

    Baca

    Baru