SINJAI, Beritabenua- Desa Turungan Baji, Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai memiliki potensi gula merah aren yang menjadi ciri khas desa yang perlu terus dijaga.
Tak hanya itu, sebab gula aren merupakan produk lokal masyarakat yang memiliki nilai tambah untuk meningkatkan ekonomi khususnya petani di Desa Turungan Baji.
Diketahui Petani di Turungan Baji selain memiliki aktivitas berkebung, berladang dan berternak juga rata-rata masyarakat memiliki rutinitas menyadap pohon aren untuk dijadikan gula merah.
Kendati pun permintaan hasil produksi gula merah di pasaran terus meningkat, ditambah juga harga terbilang relatif baik.
"Kebanyakan Masyarakat di sini buat gula merah dari aren dan itu salah satu alternatif untuk mendapatkan hasil yang lebih singkat karena setelah jadi gula bisa langsung di jual ke penada gula merah setempat," jelas Bur warga setempat, Minggu (20/04/2025).
Namun, melihat potensi tersebut yang kian tergerak turun lantaran pohon aren yang biasanya tumbuh liar di hutan kini semakin langka.
Salah satu petani gula aren, Syamsuddian saat ditemui beberapa waktu lalu mengatakan jika dirinya menyadap pohon aren untuk pembuatan gula merah hasil dari pohon aren yang dia tanam sendiri sejak 5 atau 7 tahun lalu.
Menanggapi potensi ini, perlu adanya dukungan dari pemerintah setempat dengan itu, Kepala Desa Turungan Baji, Sabri, dikonfirmasi mengatakan jika pihaknya akan terus mempertahankan gula merah aren sebagai ciri khas petani Desa Turungan Baji.
Bahkan hal ini pihaknya akan berwacana untuk membahas hal itu dalam forum untuk bagaimana mendorong pelestarian pohon aren salah satu contoh dengan penanaman pohon aren sebanyak dua pohon per satu warga.
"Pohon aren tak hanya berfungsi untuk kelestarian alam, tapi juga bernilai ekonomi untuk masyarakat petani gula dan konsumen dengan ini kedepannya kami akan membahasnya sebab ini kan ciri khas Desa Turungan Baji sebagai penghasil gula Merah perlu dipertahankan salah satunya dengan penanaman pohon aren minimal 2 pohon per warga," terang Kades Turungan Baji.