PENAJAM, Beritabenua.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menyoroti kondisi jalan usaha tani di empat kecamatan yang mengalami kerusakan parah. Infrastruktur yang tidak memadai ini dinilai menghambat distribusi hasil panen dan berpotensi merugikan petani secara ekonomi.
Sekretaris Komisi III DPRD PPU, Sariman, mendesak Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pekerjaan Umum (PU) di setiap kecamatan untuk segera mengambil langkah perbaikan. Menurutnya, akses transportasi yang baik sangat penting untuk mendukung kelancaran distribusi hasil pertanian dan perkebunan.
“Petani mengalami kesulitan besar dalam mengangkut hasil panen karena jalan yang rusak. Hal ini menyebabkan banyak produk pertanian mengalami kerusakan sebelum tiba di pasar,” ungkap Sariman, Rabu (12/3/2025).
Koordinasi dan Standarisasi Perbaikan Jalan Selain meminta perbaikan segera, Sariman juga menekankan pentingnya koordinasi antara Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) dengan UPT PU di setiap kecamatan agar proses perbaikan lebih efektif dan tepat sasaran.
“UPT PU harus memastikan ketersediaan anggaran dan material yang cukup agar perbaikan jalan tidak hanya bersifat sementara, tetapi benar-benar tahan lama,” ujarnya.
Ia juga mengkritisi metode perbaikan jalan yang selama ini hanya dilakukan dengan meratakan permukaan menggunakan alat berat tanpa peningkatan kualitas material. Menurutnya, pendekatan tersebut kurang efektif karena jalan akan kembali rusak dalam waktu singkat.
Evaluasi Anggaran dan Pemanfaatan Material Lokal Sariman turut menyoroti alokasi anggaran miliaran rupiah untuk infrastruktur jalan usaha tani yang dinilai belum memberikan dampak signifikan. Ia menuntut transparansi dalam pengelolaan anggaran agar dana yang tersedia benar-benar digunakan untuk perbaikan yang berkelanjutan.
“Dengan anggaran sebesar itu, kondisi jalan usaha tani di PPU seharusnya sudah lebih baik. Perlu ada audit dan evaluasi agar anggaran tidak disalahgunakan,” tegasnya.
Sebagai solusi jangka panjang, Sariman mengusulkan pemanfaatan material lokal seperti tanah laterit atau tanah merah yang banyak tersedia di Kecamatan Babulu. Material ini dinilai lebih ekonomis dan efektif untuk meningkatkan ketahanan jalan usaha tani.
“Tanah laterit memiliki keunggulan karena tidak menimbulkan debu saat kering dan tidak becek saat hujan. Ini akan sangat membantu petani dalam mengangkut hasil panen,” jelasnya.
Dengan desakan dari DPRD PPU ini, diharapkan pemerintah daerah segera mengambil langkah konkret untuk memperbaiki infrastruktur jalan usaha tani, sehingga petani tidak lagi mengalami hambatan dalam proses distribusi hasil panen mereka. (adv)