SINJAI, Beritabenua- Sudah puluhan tahun jalan di Desa Terasa, Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai, rusak parah dan belum mendapatkan perhatian dari Pemerintah.
Kondisi ini membuat warga setempat protes, lantaran menghambat akses mereka menuju pasar dan akses lainnya.
Jalan tersebut merupakan akses menuju Kabupaten Gowa, Kabupaten Sinja dan Kabupaten Bone, yang saat ini berstatus jalan kabupaten.
Bahkan jalanan tersebut merupakan akses anak sekolah, membuat mereka kesulutan terutama saat musim hujan seperti saat sekarang ini.
Diketahui, Desa Terasa terdapat 8 (delapan) dusun beberapa diantaranya masih jalan tanah salah satunya Dusun Tonrong, sehingga saat musim hujan warga setempat dan anak sekolah harus jalan kaki di jalan berlumpur setiap harinya saat menuju sekolah dan aktivitas warga lainnya.
Dusun Tonrong ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Bone dan Desa Turungan Baji.
Ada sekitar 200 kepala keluarga (KK) yang berdomisili di Dusun ini, namun jalannya sulit untuk dikerjakan karena kabar yang beredar tidak ada didaftar atau peta Kementrian sehingga tidak bisa dikerja menggunakan dana kementrian seperti yang dijanjikan Dinas Pekerjaan Umum (PU) pada tahun 2026 mendatang.
Menanggapi hal tersebut, pemuda setempat terpaksa angkat bicara.
“Untuk itu kami masyarakat dan pemuda menantang pemerintah setempat dan pemerintah Daerah yang baru menjabat ini agar mencarikan solusi jalanan kami ini” jelas Israil, Sabtu (8/3/25).
Menurutnya, pembangunan di Dusunnya memang belum pernah ada selama ini.
“Karena bahkan kami tidak pernah merasakan bagaimana bentuk pembangunan jalan yang ada di Desa Terasa khususnya di dusun Tonrong ini” jelas Israil.
Padahal, lanjut dia katakan, kita sama-sama membayar pajak tapi dalam hal pembangunan kita dibeda-bedakan.
Israil berharap ini menjadi tantangan pemerintah Desa agar Dusun Tonrong bisa mendapatkan perhatian khusus.
“Semoga ke depan Pemerintah Desa dapat memperjuangkan Desa Terasa ini terutama Dusun Tonrong ini karena tidak masuk di peta kementrian sehingga ke depan Dusun kami juga mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah Pusat” imbuhnya.
Israil juga menyinggung pemerintah setempat. Menurutnya, sudah lama menjabat namun belum memperhatikan kampungnya.
"Apa lagi pak Desa di Terasa ini sudah tiga periode menjabat dan ini diperpanjang lagi masa jabatannya menjadi delapan tahun. Tapi pembangunan semakin tak terlihat” bebernya.
Dirinya bahkan mengaku akan mengorganisir masyarakat dan pemuda untuk mengadukan polemik ini langsung ke Presiden.
“Kami akan konsolidasikan gerakan ini dan nanti kami bawa ke pusat, kami akan mengadu ke Presiden Prabowo” tutupnya.
