SINJAI, Beritabenua– Dalam rangka meningkatkan kualitas pertanian dan mendukung keberlanjutan lingkungan, tim KKN Universitas Hasanuddin (Unhas) Gelombang 113 gelar edukasi dan pelatihan pembuatan pupuk kompos berbahan dasar kotoran ayam dan daun gamal di Desa Sukamaju, pada Selasa (14/01/2025).
Kegiatan ini dihadiri oleh Masyarakat dan petani setempat yang antusias untuk mempelajari cara membuat pupuk organik yang ramah lingkungan dan dapat meningkatkan kesuburan tanah.
Cindy peserta KKN-T Unhas mengemukakan tujuan pelatihan yakni untuk memberikan solusi alternatif dalam mengurangi penggunaan pupuk kimia yang berdampak negatif bagi tanah jika dilakukan secara terus menerus. Pupuk kompos yang dibuat dengan campuran kotoran ayam dan daun gamal dipercaya memiliki banyak manfaat bagi tanah yang penting bagi pertumbuhan tanaman.
“kotoran ayam dan daun gamal ini memiliki banyak manfaat seperti meningkatkan kualitas tanah, meningkatkan kandungan unsur hara serta memperkaya mikroorganisme tanah, oleh karna itu, agar tidak hanya terbuang sia-sia, lebih baik dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan kompos" terangnya.
Kegiatan dimulai dengan penyuluhan tentang pentingnya pupuk kompos dalam pertanian organik.
Para peserta diberikan pemahaman tentang cara mengumpulkan bahan-bahan yang dibutuhkan, seperti kotoran ayam yang kaya akan nitrogen, dan daun gamal yang mengandung kalium dan fosfor yang baik untuk tanaman. Selain itu, peserta juga dilatih dalam proses pembuatan kompos, mulai dari pencacahan bahan, pencampuran, hingga proses fermentasi selama beberapa minggu.
“alasan kami menggunakan metode pelatihan ini agar bapak ibu sekalian bisa mendapat pengalaman langsung yang nantinya bapak ibu bisa terapkan sendiri kedepannya.” Lanjut Cindy
Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat khususnya petani di Desa Sukamaju dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya pertanian organik dan membantu mereka dalam menghasilkan pupuk yang lebih ekonomis dan ramah lingkungan. Selain itu, hal ini juga merupakan upaya dalam mengurangi penggunaan pupuk kimia yang dapat merusak keseimbangan ekosistem tanah dalam jangka panjang.
"Kami ingin memberikan pengetahuan yang bermanfaat bagi warga Desa Sukamaju, agar mereka bisa memanfaatkan bahan-bahan sekitar untuk menciptakan pupuk kompos berkualitas tinggi dan mengganti penggunaan pupuk kimia yang dapat merusak ekosistem tanah." Tutupnya.
Kegiatan ini mendapat respon positif dari masyarakat Desa Sukamaju, yang berharap dapat segera menerapkan pengetahuan yang diperoleh untuk memperbaiki ekosistem tanah serta meningkatkan hasil pertanian.