Festival Adat Nondoi 2024: Merayakan Warisan Budaya Suku Paser dan Memperkuat Pariwisata PPU

BeritaBenua.com —
Rah
Rahmat (Tim)Penulis

PENAJAM, Beritabenua.com – Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) siap menghadirkan kembali kemeriahan Festival Adat Nondoi 2024, yang akan berlangsung selama enam hari, dari 28 Oktober hingga 2 November.

Festival ini bukan hanya sebuah acara, tetapi juga merupakan penghormatan terhadap warisan budaya Suku Paser yang kaya akan nilai-nilai spiritual dan sosial.

Kabid Kebudayaan dan Pariwisata Dispar PPU, Christian Nur Selamat, menegaskan bahwa Festival Nondoi merupakan ritual tahunan yang sangat penting bagi masyarakat Suku Paser.

"Nondoi adalah tradisi yang mengajarkan kita tentang pentingnya menjaga lingkungan dan meminta berkah dari leluhur. Tahun ini, kami berkomitmen untuk mengembalikan festival ini ke akar budayanya agar masyarakat merasakan keaslian dan kesakralan ritual yang telah berlangsung turun-temurun," ujarnya di kantor Dinas Pariwisata pada Kamis (17/10/2024).

Festival ini akan diadakan di Rumah Adat Suku Paser dan melibatkan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat. Salah satu daya tarik utama adalah Pasar Kangen, yang akan menyajikan beragam kuliner tradisional yang menggugah selera.

"Dengan menghadirkan kuliner lokal, kami berharap dapat menarik lebih banyak pengunjung dan memperkenalkan kekayaan rasa yang dimiliki PPU," tambah Christian.

Selama lima hari, pengunjung akan disuguhkan dengan pertunjukan seni tradisional, lomba-lomba yang berkaitan dengan adat Paser, serta permainan dan olahraga tradisional yang memupuk rasa kebersamaan.

Puncak acara akan ditutup dengan ritual Jakit, yang melibatkan pengarakkan replika buaya di Sungai Parit Nipah-nipah. Ritual ini sarat akan makna filosofis yang mendalam dan menjadi simbol pengharapan bagi masyarakat.

Christian menekankan bahwa Festival Nondoi 2024 diharapkan dapat berfungsi sebagai platform untuk mempromosikan kekayaan budaya Suku Paser sekaligus meningkatkan kunjungan wisatawan.

"Festival ini adalah kesempatan bagi kita untuk menunjukkan kepada dunia bahwa PPU memiliki warisan budaya yang luar biasa dan siap menyambut wisatawan dengan tangan terbuka," jelasnya.

Untuk menambah suasana meriah, pertunjukan tarian dan musik tradisional akan digelar hingga pukul 10 malam setiap malamnya, dilanjutkan dengan ritual Belian Adat Paser yang berlangsung hingga dini hari.

"Kami mengundang masyarakat dan wisatawan untuk bersama-sama merayakan festival ini dan merasakan langsung keunikan budaya Suku Paser," imbuh Christian.

Kerja sama antara Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Diskoprindag) juga menjadi bagian penting dalam mewujudkan festival ini, dengan harapan dapat menciptakan pengalaman tak terlupakan bagi semua peserta.

Festival Nondoi 2024 bukan hanya sebuah perayaan, tetapi juga sebuah langkah strategis untuk memperkuat pariwisata dan melestarikan budaya lokal di Kabupaten PPU.  (adv/kominfoppu)

    Tim Editor

    Beritabenua
    BeritabenuaEditor

    Berita Terkait

    Cover
    Berita Terkini

    Aliansi AGSM Desak Polres Sinjai, Tindak Tegas Pelaku Penamparan Kader GMNI

    Arrang Saz 3 hari lalu

    Baca
    Cover
    Berita Terkini

    Aksi Unjuk Rasa Di Kantor Bupati Sinjai, Berujung Memanas

    Arrang Saz 3 hari lalu

    Baca
    Cover
    Berita Terkini

    Jelang Tahun Baru, Kantor Bupati Sinjai di Geruduk Massa Tuntut Pj Bupati, Copot Kadis PUPR Sinjai

    Arrang Saz 3 hari lalu

    Baca
    Cover
    Berita Terkini

    Pasca Tahun Baru 2025, Polres Sinjai Bakal Beberkan Tersangka Dugaan Korupsi APBD

    Arrang Saz 4 hari lalu

    Baca
    Cover
    Berita Terkini

    Press Release Polres Sinjai Sebut Angka Kriminal Meningkat, Tugas Penegak Hukum?

    Arrang Saz 4 hari lalu

    Baca

    Baru