PENAJAM, Beritabenua.com - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur, mempersiapkan diri untuk menjadi daerah tumpuan pangan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Pemkab PPU melalui Dinas Pertanian terus melakukan berbagai upaya dalam menjadikan Kabupaten PPU sebagai penyangga pangan dimasa depan Ibu Kota Nusantara.
Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Gunawan.
"Kami bersiap sebagai daerah mitra Kota Nusantara, menjadi tumpuan pangan ibu kota baru Indonesia," ujarnya.
Pemerintah kabupaten menyiapkan lahan seluas 25 hektare sebagai demonstration farming (demfarm) untuk melakukan penyuluhan kepada petani dengan cara membuat lahan percontohan agar petani bisa melihat dan membuktikan pengaruh sesuatu terhadap tanaman.
"Lahan denfarm itu disiapkan di wilayah Desa Labangka Barat, Kecamatan Babulu untuk tanaman padi dan hortikultura," tambahnya.
Denfarm dilakukan berupa inovasi teknologi budi daya, pemupukan dan lainnya disesuaikan demografi wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara.
Penyuluhan dilakukan, menurut dia, sebagai upaya meningkatkan hasil produk dan kualitas produk pangan.
Kemudian petani di Kabupaten Penajam Paser Utara juga diberikan edukasi atau pendidikan untuk menerapkan sistem pertanian organik.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara juga memberikan edukasi kepada petani menyangkut izin edar komoditas pangan yang dihasilkan dapat dipasarkan di Kota Nusantara.
Komoditas beras yang masuk ibu kota baru Indonesia harus memiliki nomor izin edar, jelas dia, sayur mayur harus memiliki izin edar pangan segar asal tumbuhan (PSAT).
"Komoditas memiliki sertifikat prima tiga (P-3) yang diterima di Kota Nusantara, P-3 merupakan penilaian pelaksanaan usaha tani dengan produk komoditas aman dikonsumsi," katanya.
Izin edar komoditas pangan kewenangan Dinas Ketahanan Pangan, sedangkan Dinas Pertanian pada proses budi daya dan peningkatan produk komoditas pangan,demikian kata Gunawan.