KALTIM, Beritabenua.com - 16 November 2024, Menjelang Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim) semakin mengarahkan perhatian pada aspek mental dalam persiapan atlet taekwondo. Meskipun atlet Kaltim telah menunjukkan kemampuan yang solid dalam teknik dan fisik, Dispora Kaltim menyadari bahwa mental bertanding menjadi faktor yang sangat menentukan keberhasilan mereka di ajang bergengsi tersebut.
Junaidi Alfred Blegur, Pelatih Utama Akademi Taekwondo Dispora Kaltim, menjelaskan bahwa meski para atlet telah menjalani program latihan fisik dan teknik dengan baik, mereka sering kali mengalami kesulitan dalam mengatasi tekanan kompetisi. “Meskipun kita sudah menyiapkan teknik dan fisik yang matang, kenyataannya banyak atlet yang merasa cemas dan kurang percaya diri saat bertanding, terutama ketika berhadapan dengan lawan yang lebih berpengalaman,” ujar Junaidi.
Menanggapi tantangan ini, Dispora Kaltim pun memutuskan untuk memperkenalkan pendekatan baru dalam persiapan mereka: latihan mental yang terintegrasi dengan program latihan fisik dan teknik. Junaidi mengungkapkan bahwa latihan mental kini menjadi prioritas utama dalam rangka mempersiapkan atlet untuk menghadapi tekanan dan persaingan di level nasional. "Mental bertanding bukanlah sesuatu yang bisa diabaikan. Dalam ajang sebesar PON, faktor psikologis sangat berperan. Atlet yang memiliki mental kuat bisa lebih fokus dan tampil optimal meskipun berada dalam situasi tekanan," jelasnya.
Sebagai bagian dari program persiapan mental ini, Dispora Kaltim menggandeng psikolog olahraga yang berpengalaman untuk memberikan pelatihan intensif. Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan ketahanan mental para atlet, mengurangi rasa cemas, dan membangun rasa percaya diri mereka. Pelatihan mental ini difokuskan pada cara mengelola stres dan emosi, serta penguatan motivasi dan fokus selama pertandingan. Dengan pendekatan ini, Dispora Kaltim berharap para atlet taekwondo akan mampu menghadapi kompetisi dengan lebih tenang dan percaya diri, tanpa terpengaruh oleh tekanan dari lawan maupun suasana kompetisi.
“Pelatihan mental ini bukan hanya soal mengatasi rasa takut, tetapi juga bagaimana mengelola ekspektasi diri dan tetap fokus pada strategi yang sudah disiapkan. Kami ingin para atlet memiliki mental juara yang mampu bangkit meskipun menghadapi kesulitan,” tambah Junaidi.
Dispora Kaltim berharap dengan pendekatan yang lebih komprehensif—melibatkan pembinaan fisik, teknik, dan mental—atlet taekwondo Kaltim akan semakin siap dan percaya diri dalam menghadapi PON 2028. Junaidi optimis, dengan persiapan yang matang di berbagai aspek, atlet Kaltim akan mampu meraih medali emas dan mengukir prestasi terbaik di ajang olahraga paling bergengsi di Indonesia tersebut.